LAUTAN CINTA

Profil      Lautan Cinta       Catatan Perjalanan       Galeri       Artikel       Dokter ABG       Buku Tamu

 

 

Profil

Lautan Cinta
Kata Cinta
Mimpi Cinta

Catatan Perjalanan
Kenapa Riss....??
Aku dan Aba
Hana
Nurani

Galeri
Ekspresi
Kata Hati
* Untaian 1
* Untaian 2
* Untaian 3

Artikel
Awal Yang Fantastik
Perjalanan Awal Kehidupan
Pertumbuhan Sel Sperma
Pertumbuhan Sel Telur
Biarkan Mereka Hidup
Fakta Seputar Aborsi

Dokter ABG

Buku Tamu

 


  KATA CINTA

 

        Abraham Maslow seorang psikolog terkenal dari Amerika Serikat mengungkapkan cinta adalah termasuk suatu proses aktualisasi diri yang bisa membuat orang melahirkan tindakan-tindakan produktif dan kreatif. Dengan cinta seseorang menyadari bahwa ia akan mendapat kebahagiaan bila mampu membahagiakan orang yang dicintai. Timbulnya kebahagiaan itu pada gilirannya menghendaki tindakan-tindakan seperti perlindungan, perhatian, tanggung jawab, dan pengetahuan.

        Hampir sama dengan Maslow, Erich Fromm seorang ahli psikoanalisa, juga mengemukakan cinta sebagai suatu proses pengembangan diri. Cinta menjadi bagian dari proses menjadi (to be) dari seseorang. Dengan modus menjadi itulah, cinta bukan berarti mesti memiliki (to have). Karena mencintai dengan modus menjadi ini, seseorang tidak berpretensi untuk menguasai dan memiliki terhadap kekasihnya. Penguasaan terhadap sang kekasih akan menghambat menjadi kekasih tersebut dan juga diri sendiri.

2. Menurut Filsafat

        Empedocles, memperkenalkan konsep lingkaran The Idea of Cicles, yaitu bahwa sejarah dunia merupakan proses silih bergantinya antara kendali Cinta dan Pertikaian. Ketika cinta yang memegang kendali, maka unsur-unsur yang bisa menimbulkan kekacauan pun ditaklukan. Tapi sebaliknya bila Pertikaian yang memegang kendali, maka keluhuran cinta akan diganti oleh perpecahan, pertikaian, perang, dan segala kejahatan.

        Eryximachus mengemukakan cinta yang luhur itu melebur dalam pikiran seseorang seiring filsafat yang notabene merupakan cinta kebijaksanaan, cinta ini merupakan sumber harmoni dan pemelihara kebaikan. Esensi cinta tersebut adalah keindahan, sementara keindahan bukanlah hal yang bersifat material melainkan ideal. Tapi keindahan sendiri mempunyai berbagai tingkatan, mulai dari keindahan tubuh, pikiran, lembaga, hukum, ilmu, dan akhirnya keindahan mutlak.

        Bagi Plato, keindahan adalah jembatan antara dua dimensi yaitu dimensi material dan ideal, atau dimensi partikular dan dimensi universal. Karena keindahan itu sendiri menuntut kesempurnaan, maka dimensi ideal dan universal itulah yang lebih hakiki. Dalam kaitan ini, keindahan lahir dan seksual yang merupakan sumber cinta, juga akan mengantarkan pada cinta yang ideal dan hakiki. Karena adanya kaitan dengan pemahaman tentang keindahan inilah maka cinta pun bisa digolongkan dalam estetika.

       Kahlil Gibran seorang filosof dan sastrawan dari Libanon, menyatakan bahwa cinta tak memberikan apa-apa, kecuali dirinya utuh-penuh. Pun cinta tidak mengambil apa-apa kecuali dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki karena cinta telah cukup untuk cinta.

3. Menurut Tasawuf

        Menurutt al-Ghazali, cinta adalah suatu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat maka ia dinamakan rindu. Sedang sebaliknya benci adalah kecenderungan untuk menghindari sesuatu yang menyakiti. Apabila kecenderungan untuk menghindari itu mendalam dan menguat maka dinamakan dendam.

        Bagi al-Junaid, cinta adalah kecenderungan hati. Artinya kecenderungan hati seseorang kepada Allaah dan segala milik-Nya tanpa rasa beban.

        Menurut Ibnu Arabi, tingkatan cinta yang pertama adalah ketulusan dan kesucian hati dari segala sifat buruk, sehingga tidak ada tujuan lain selain keinginan bersama yang dicintai. Cinta ini terbagi tiga yaitu cinta ILLahi, cinta spiritual, dan cinta natural. Cinta ILLahi adalah cinta Tuhan kepada kita dan cinta kita kepada Tuhan. Cinta rohani atau spiritual adalah cinta yang diupayakan seseorang demi kerelaan sang kekasih sehingga tidak tersisa tujuan dan keinginan selain sang kekasih, bahkan ia hanya melakukan apa yang diinginkan kekasihnya semata. Cinta natural adalah cinta yang timbul untuk meraih semua tujuan, baik tujuan tersebut diketahui oleh sang kekasih ataupun tidak.         (dari : berbagai sumber)

                                          

HOME        BACK       NEXT

Sebuah cinta atau persahabatan akan abadi, tidak hanya dengan kebaikan hati tetapi dengan kekuatan jiwa (William Hazlit)